Buku Pahlawan yang Terlupakan



Sejarah adalah sebuah rangkaian peristiwa yang dituliskan dalam bentuk dokumen, arspi dan buku. Sejarah pahlawan dikenang karena dikisahkan. Kisah Sejarah 10 November 1945 abadi berkat tulisan dan arsip yang tersusun rapi. Bagaimana mengabadikan peristiwa jika tulisan tak lagi bisa dibaca. Bagaimana merawat ingatan, jika buku semakin dilupakan. Buku-buku hadir untuk mengabdikan dan mengingat kembali peristiwa bersejarah di masa silam.
Source : https://travel.kompas.com
Pristiwa 10 November 1945 menjadi sejarah besar bangsa indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Tidak ada yang bisa menyangkan heroisme rakyat dalam pertempuran tersebut. Tak ada pula yang yang akan menyangkal peran ulama/santri dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Tetapi, buku perjuangan ulama tidak pernah hadir untuk memberikan narasi historis yang layak. Bagaimana kita abai akan pentingnya buku perjuangan ulama dalam peristiwa perang terbesar setelah perang dunia kedua yang dihadapi Inggris.
Ada banyak sarjana dan Indonesianis yang mengakui heroisme ulama dan santri dalam pertempuran Surabaya, tetapi siapa yang berhasil menuliskannya dalam narasi yang utuh. MC. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern, angkat bicara dengan mengatakan bahwa ribuan santri dan kiai berbondong-bondong berkumpul di Surabaya untuk mendeklarasikan resolusi jihad. Resolusi jihad tersebut memiliki pengaruh luar biasa dalam menggerakkan semangat heroisme umat islam dalam pertempuran di Surabaya.
Semantara itu, Martin van Bruinessen dalam NU: Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Makna Baru (2000), secara gamblang mengakui resolusi jihad telah membawa dampak luar biasa di Jawa Timur dengan munculnya barisan non-reguler Laskar Sabilillah dan Hizbullah. Dalam pertempuran 10 November di Surabaya, NU terlibat aktif dan banyak pemuda menggunakan jimat yang diberikan kiai, serta Bung Tomo yang notabenanya bukan santri, meminta nasihat terhadap Kiai Hasyim Asyari. Martin pun menyayangkan, mengapa dalam peristiwa yang besar itu, sarjana dan sejarawan seolah melewatkannya dan tidak mendapatkan perhatian yang layak.
Ungkapan Martin van Bruinessen menampar-nampar kesadaran kita betapa peran ulama dalam pertempuan Surabaya ibarat dokumen diam yang tak tersentuh. Dokumen diam tersebut hanya lekat dalam ingatan dan dituturkan dari lisan ke lisan di setiap generasi. Negara memang telah mengakui peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahakan kemerdekaan, tetapi pengakuan tersebut bukanlah final dari sebuah perjuangan.
Umat islam, terutama NU pantas gelisah bagaimana rekonstruksi sejarah umat islam seputar hari pahlawan ditulis. Historiografi indonesia masih berkutat di ranah historiografi istana, politik, dan militer. Historiografi indonesia masih ditulis seputar kebesaran kelompok militer, sementara ulama seolah hanya tokoh pinggir yang bermain di arus sejarah.
Buku William Frederick, “Pandangan dan Gejolak:Masyarakat Kota dan Lahirnya Rovolusi Indonesia (Surabaya 1926-1946) (1989)” memang tidak menyinggung langsung hubungan NU dan pertempuran Surabaya sebagaimana ungkapan Hairus Salim. Akan tetapi, buku tersebut perlu dijadikan pemantik historiografi NU dan umat islam dalam pertempuran 10 November. William Frederick secara tidak langsung menyinggung keterlibatan umat islam dalam pertempuran Surabaya. Misalnya, ia menggambarkan: Bung Tomo selain telah berhasil dalam mengobarkan spirit perlawanan dengan serangkaian pidatonya yang bersemangat, ia disebut memiliki hubungan khusus dengan kelompok Islam. Ia telah memperoleh kepercayaan dan dukungan dari KH. Wahid Hasyim dan keduanya memiliki hubungan yang sangat baik. Bung Tomo juga sering bertemu dengan Kyai untuk mendapatkan pesan-pesan yang kemudian digunakan sebagai bahan materi dalam serangkaian pidatonya untuk menggugah semangat berjuang (hlm. 323).
Buku-buku pertempuran Surabaya telah ditulis dengan banyak versi sesuai pandangan penulis. Ruslan Abdul Ghani dalam Seratus Hari di Surabaya yang Menggemparkan Indonesia (1974), telah menuliskan kisahnya dalam pertempuan Surabaya sebagai tokoh yang terlibat langsung di dalamnya. Sayangnya, kita tak akan menemui deskripsi peran NU dan umat islam dalam peristiwa “yang menggemparkan” tersebut. Bahkan, buku putih Barlan Setiadidjaya, “10 November: Gelora Kepahlawanan” (1992)
Akankah, peran ulama dalam pertempuran Surabaya hanya akan menjadi sejarah yang diingat, bukan sejarah yang dituliskan? Ada tugas dan beban besar yang sedang kita pikul bersama untuk mengabadikan momen tersebut, bukan sebatas ingatan, tetapi menjadi historiografi utuh.


2 Comments

Agen Bola Terpercaya mengatakan...

BONUS 10% SETIAP HARI

Perwakilan Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan terbaik yang menyediakan jasa layanan terhadap pembukaan akun permainan judi atau taruhan online buat kamu di kantor cabang judi online yg bertingkat International, jadi dan terpercaya hanya di ZeusBola.

Juga Sebagai Cabang Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dengan maskapai Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh sang pemimpin Isle of Man guna beroperasi sebagai juru taruhan sport sedunia.

judi online deposit pulsa

Daftar sekarang di BolaZeus.biz

DewaZeus mengatakan...

PROMO NEW MEMBER 15%

DewaZeus merupakan partner dari situs ZeusBola, yg merupakan mater mater taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Dealer Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di Bolazeus.

Sebagai Peserta Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama bersama kongsi Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penguasaan Isle of Man pada beroperasi juga sebagai juru taruhan olahraga sedunia.

main judi pakai pulsa
https://dewazeus.site/situs-agen-taruhan-poker-deposit-via-pulsa-2019/
link zeusbola

bonus s128

Kunjungi juga link alternatif maxbet nova88 link nova88, main langsung maxbet nova88.