Mildred; Perjuangan Orang Kalah

Sebuah Catatan Singkat

Judul Film : Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017)
Sutradara         : Martin McDo
Penulis : Martin McDo,
Bintang Film : Frances McDormand (Mildred Hayes), Sam Rockwell (Jason Dixon) Woody Harrelson (Bill Willoughby), Abbie Cornish (Anne), Peter Dinklage (James)
Genre : Comedy  Crime  Drama
Tanggal Rilis : 2017-11-10
Negara : USA, UK
Bahasa : English 

Kegetiran dan putus asa terpampang jelas di wajah Mildred. Seorang ibu yang kehilangan anak perempuannya karena diperkosa, dibunuh dan ditelantarkan tanpa mendapatkan keadilan. Film yang dibukan dengan adegan Mildred mengendari mobil dengan melihat tiga papan reklame kosong. Dari sana, terlihat ia berpikir untuk melakukan sesuatu.
Source: http://www.imdb.com
Alhasil, Mildred mendatangi toko untuk memasang iklan di tiga papan reklame. Keesokan harinya, tiga papan reklame telah terpasang tulisan sebagai bentuk “menuntut keadilan” atas kejahatan yang diterima anaknya. Tiga papan reklame itu bertulisakan; “bagaimana bisa, Kapol Willoughby?”, “Pelaku masih belum ditangkap.”, dan “diperkosa saat sekarat.” Pemasangan papan reklame telah membuat pihak kepolisian malu.
Papan reklame tersebut berhasil menimbulkan gejolak. Masyarakat dan aparat kepolisian seolah kebakaran jenggot dengan pemasangan papan reklame ibu Mildred. Buntunya, Mildred diwawancarai perihal pemasangan papan reklame tersebut.


“Nona Mildred, kenapa kau memasang reklame itu?”
“Putriku Angle, diculik, diperkosa, dan dibunuh tujuh bulan lalu, tepat di jalan ini. Sepertinya, kepolisian lokal terlalu sibuk menyiksa orang kulit hitam daripada menyelesaikan kejahatan yang sebenarnya. Kupikir papan reklame ini bisa sedikit memusatkan pikiran mereka.”
Ungkapan Mildred adalah pedih ibu yang ditinggal mati anaknya karena diperkosa tanpa mendapatkan penanganan hukum yang laik. Willoughby dianggap sebagai sosok pemimpin kepolisian yang patut bertanggung jawab atas kejahatan yang diterima anaknya. Willoughby harus bertanggung jawab mengungkap siapa dalang pemerkosa dan pembunuh anaknya.
Usaha mendapatkan keadilan atas anaknya terus dilakukan Mildred. Ia tahu, sedang berjuang sendiri menuntaskan kasus anaknya. Kepolisian tidak akan bisa diandalkan untuk dapat menangkan siapa pemerkosa dan pembunuh anaknya. Willoughby dan Jason hanya datang untuk memprotes atas tindakan yang dilakuakn Mildred. Mereka hanya bisa berjanji akan menangkap pelakunya.
Perempuan paruh baya, renta ini terlihat begitu kuat memperjuangkan keadilan, walaupun kegetiran dan kerapuhannya terlihat begitu nyata di raut wajahnya. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari sebuah adegan, di area papan reklame. Saat Mildred berbincang dengan kijang.
“Hey, Sayang”
“Benar”
“Pelaku belum ditangkap”
“Aku bertanya-tanya, kenapa?”
“Apa karena Tuhan tak ada, dunia kosong dan tak peduli apa yang kita perbuat?”
“Kuharap tidak begitu”
“Kenapa kau tiba-tiba muncul dengan anggunnya”
“Kau tak berusaha meyakinkanku bahwa reinkarnasi itu nyata, kan?”
“Kau memang cantik, tapi kau bukan Angela”
“Dia dibunuh, dia pergi untuk selamanya. Tapi terima kasih sudah datang. Andai aku punya makanan, pasti sudah kuberikan. Aku hanya punya Doritos, dan aku takut itu bisa membuuhmu. Kalau kau mati, bagaimana kita?”
Setegar dan sekuat apa pun seorang ibu, ia tak mampu menahan rasa sakitnya sendiri. Putus asa selalu terlihat di raut wajahnya. Ia butuh teman, butuh keluarga untuk mendukung dan menguatkan dirinya. Tetapi, siapa? Mantan suaminya? Tidak. Mantan suaminya telah punya perempuan lain. Ia pun berjuang sendiri.
Papan raklame yang telah dipasang, ia pertahankan sekuat dirinya. Ia tidak peduli dengan ancaman kepolisian. Ia tahu, ia sedang berhadapan dengan kepolisian secara langsung dan banyak kalangan yang gerah melihat aksi Mildred. Tetapi, ia tidak patah arang sedikit pun. Ia akan tetap mempertahankan papan reklame tersebut agar masyarakat tahu bahwa polisi masih belum menangkap pemerkosa dan pembunuh anaknya, Angela.
Film ini seolah hanya terfokus pada sosok Mildred, tetapi ada banyak karakter dan tokoh yang saling melengkapinya. Selain Mildred yang feminis, karakter polisi yang mudah meledak-ledak dan tokoh-tokoh pendukungnya menjadikan film ini begitu menggairahkan ditonton.
Source : http://www.imdb.com
Penonton akan disajikan dengan tema yang kompleks sekaligus bertanya-tanya; apakah yang ingin disampaikan dalam film ini; kesedihan, duka mendalam, balas dendam, perlawanan orang kalah, bobroknya sistem hukum, runtuhnya keadilan di masyarakat ataukah polisi yang hanya bermain citra? Penonton punya tafsir sendiri, tentunya. Apalagi, film ini sengaja ditutup dengan adegan yang multitafsir.






0 Comment "Mildred; Perjuangan Orang Kalah"