PPT DAKWAH MADANIYAH (MADINAH)

Madinah adalah Pilot Project pembentukan masyarakat islam.
Penduduk Yastrib dikenal terbuka, terlihat saat musim haji, mereka beribadah ke Mekkah.
Madinah lebih banyak terdapat air, iklimnya lebih sejuk daripada Mekah dan tabiat penduduknya lembah-lembut sesuai dengan kehidupan kaum tani.
Keberhasilan membentuk masyarakat islam tidak lepas dari pribadi Nabi yang dikenal jujur dan keberhasilan Nabi mengubah sikap masyarakat Madinah pasca Bait Aqabah I dan II.
Pasca Bait Aqabah I dan II, masyarakat Madinah mengubah sikapnya dan bersedia menjadi pelindung dakwah Nabi.
Ada tanda-tanda perkembangan Islam yang baik di Yatsrib, karena pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk Yatsrib menemui Nabi Muhammad saw. di Bukit Aqabah dan berikrar untuk masuk Islam. Kejadian tersebut dinamakan perjanjian Aqabah I.
Tahun 622 N, datang lagi 73 orang Yastrib (suku Aus dan Khazraj) ke Mekah. Saat itu mereka datang dengan tujuan melaksanakan ibadah haji, namun sesungguhnya mereka ingin bertemu dengan Rasulullah dan mengajak Rasulullah untuk pindah ke Yatsrib dan berjanji akan membela, mempertahankan, dan melindungi Rasulullah saw. beserta pengikutnya. Disebut perjanjian Aqabah II Akhirnya Rasulullah saw. menyuruh para sahabat untuk pindah ke Yatsrib

Perjanjian Aqabah I :
1)    Mereka menyatakan setia kepada Nabi Muhammad saw.
2)    Mereka menyatakan rela berkorban harta dan jiwa
3)    Mereka bersedia ikut menyebarkan ajaran Islam yang dianutnya
4)    Mereka menyatakan tidak akan menyekutukan Allah
5)    Mereka menyatakan tidak akan membunuh
6)    Mereka menyatakan tidak akan melakukan kecurangan dan kedustaan
Perjanjian Aqabah II :
1)     Penduduk Yastrib siap dan bersedia melindungi Nabi Muhammad saw.
2)     Penduduk Yastrib ikut berjuang dalam membela islam dengan harta dan jiwa.
3)     Penduduk Yastrib ikut berusaha memajukan agama islam dan menyiarkan kepada sanak keluarga mereka.
4)     Penduduk Yastrib siap menerima segala resiko dan tantangan.

Membangun Masjid
beberapa bulan nabi maka beliau membangun Masjid Nabawi pada sebuah tanah milik kedua anak yatim Suhail dan Sahal, Anak dari Amr bin Amarah, tanah itu dibeli oleh nabi untuk pembangunan masjid, juga untuk tempat tinggal.
Masjid yang di bangun tersebut berfungsi sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat.
Masjid sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa mereka, di samping sebagai tempat bermusyawarah merundingkan masalah-masalah yang dihadapi, masjid pada masa Nabi bahkan juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan (Badri Yatim, 2008: 26)
Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor
Kaum Muhajirin yang jauh dari sanak saudara dan kampung halaman mereka, di pererat oleh beliau dengan mempersaudarakan mereka dengan kaum Ansor yang telah menolong mereka dengan ikhlas dan tidak memperhitungkan keuntungan yang bersifat materi, melainkan hanya karena mencari keridhaan Allah SWT semataSebagai contoh Abu Bakar dipersaudarakn dengan Harits bin Zaid, Ja’far bin Abi Thalib dengan Muadz bin Jabal, Umar bin Khattab dengan Itbah bin Malik, begitu seterusnya tiap-tiap kaum Ansor dipersaudaran dengan kaum Muhajirin.
Persaudaraan ini pada permulaannya mempunyai kekuatan dan akibat sebagai yang dipunyai oleh persaudaraan nasab, termasuk di antaranya hal pusaka, hal tolong menolong dan lain-lain (A. Syalabi, 2003:103)
Perjanjian Perdamaian dengan kaum Yahudi
Tujuannya untuk menciptakan suasana tentram di kota baru bagi Islam (Madinah)
Isi perjanjian yang dibuat oleh Nabi SAW dengan kaum Yahudi antara lain :
Bahwa kaum Yahudi bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.
Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong menolong untuk melawan siapa saja yamg memerangi mereka.
Kaum muslimin dan kaum yahudi wajib nasehat menasehati, tolong menolong, melaksanakan kebajikan dan keutamaan.
Bahwa kota Madianah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu.
Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang-orang yang zalim dan bersalah, sebab Allah SWT menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti.
Meletakkkan dasar-dasar Politik, Ekonomi dan Sosial untuk masyarakat Islam.
    Dalam periode perkembangan agama Islam di Madinah inilah telah turun wahyu Allah SWT yang mengandung perintah berzakat, berpuasa, dan hukum-hukum yang bertalian dengan pelanggaran atau larangan, jinayat (pidana) dan lain-lain.
    Dengan ditetapkannya dasar-dasar politik, ekonomi, sosial dan lainnya, maka semakin teguhlah bentuk-bentuk masyarakat Islam, sehingga semakin hari pengaruh agama Islam di kota Madinah semakin bertambah besar.
Negara Madinah
    Dengan terbentuknya Negara Madinah, Islam makin bertambah kuat. Perkembangan Islam yang pesat itu membuat orang-orang Mekah menjadi resah.  Untuk memperkokoh dan mempertahankan keberadaan negara yang baru didirikan itu, Nabi SAW mengadakan beberapa ekspedisi ke luar kota, baik langsung di bawah pimpinannya maupun tidak. Hamzah bin Abdul Muttalib membawa 30 orang berpatroli ke pesisir L. Merah. Ubaidah bin Haris membawa 60 orang menuju Wadi Rabiah. Sa'ad bin Abi Waqqas ke Hedzjaz dengan 8 orang Muhajirin. Nabi SAW sendiri membawa pasukan ke Abwa , kemudian ke Buwat dengan membawa 200 orang Muhajirin dan Anshar, dan ke Usyairiah.
Ekspedesi-ekspedisi tersebut sengaja digerakkan Nabi SAW sebagai aksi-aksi siaga dan melatih kemampuan calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan negara yang baru dibentuk.
Nabi berhasil membangun sebuah Negara baru yakni Negara Madinah, secara aklamasi nabi diangkat sebagai kepala Negara yang diberikan otoritas untuk memimpin dan melaksanakan ketatanegaraan yang telah disepakati bersama. Jadi, di Madinah beliau seorang penguasa, yang menjalankan kekuasaan politik dan militer dan juga keagamaan (Bernard Lewis, 2010: 80).

Download Disini

0 Comment "PPT DAKWAH MADANIYAH (MADINAH)"